Fiqih

Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Jenazah Sesuai Syariat Islam

Sholat jenazah merupakan salah satu bentuk penghormatan terakhir kepada sesama Muslim yang telah meninggal dunia. Ibadah ini memiliki hukum fardhu kifayah, artinya wajib dilakukan oleh umat Islam, namun apabila sudah diwakili oleh sebagian orang, maka kewajiban tersebut gugur bagi yang lainnya.

Sebagai umat Islam, penting bagi kita memahami tata cara pelaksanaan sholat jenazah dengan benar, mulai dari syarat, rukun, sunnah, hingga doa-doa yang dibaca. Berikut penjelasan lengkap mengenai tata cara sholat jenazah sesuai tuntunan syariat Islam.

 Syarat Sah Sholat Jenazah

Sebelum menunaikan sholat jenazah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi:

1. Jenazah telah dimandikan dan dikafani serta disucikan dari najis, baik tubuhnya, kain kafan, maupun tempatnya.
2. Orang yang mensholati harus memenuhi syarat sah sholat seperti beragama Islam, suci dari hadas dan najis, menutup aurat, serta menghadap kiblat.
3. Posisi jenazah dan mushalli (orang yang sholat) harus sesuai:
– Jenazah laki-laki: kepala diletakkan di sebelah utara, imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah.
– Jenazah perempuan: posisi sama seperti laki-laki, namun imam berdiri sejajar dengan bagian tengah tubuh (sekitar pinggul) jenazah.
4. Tidak ada penghalang antara jenazah dan mushalli, seperti keranda tertutup rapat atau dipaku.
5. Jenazah harus berada di tempat pelaksanaan sholat, tidak boleh dilakukan dari jarak jauh.

Rukun Sholat Jenazah

Sholat jenazah memiliki beberapa rukun yang wajib dilaksanakan:

1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Empat kali takbir
4. Membaca Surah Al-Fatihah
5. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ setelah takbir kedua
6. Mendoakan jenazah setelah takbir ketiga
7. Salam ke kanan

Sunnah Sholat Jenazah

Selain rukun di atas, terdapat beberapa amalan sunnah dalam sholat jenazah:

– Mengangkat tangan setiap kali takbir
– Bacaan dilakukan secara lirih (sirr), baik siang maupun malam hari
– Membaca ta’awudz sebelum membaca Al-Fatihah
– Tidak membaca doa iftitah

Tata Cara Sholat Jenazah Lengkap

Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan sholat jenazah secara lengkap:

1. Niat Sholat Jenazah

Niat dapat dibaca dalam hati atau dilafalkan secara lisan.

– Untuk jenazah laki-laki:

Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardhol kifayati imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardhu kifayah sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

– Untuk jenazah perempuan:

Usholli ‘ala hadzihil mayyitati arba’a takbirotin fardhol kifayati imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardhu kifayah sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

 2. Berdiri Tegak

Sholat jenazah dilaksanakan dalam posisi berdiri bagi yang mampu. Jika tidak mampu, boleh duduk.

3. Takbir Pertama

– Mengangkat tangan dan membaca takbiratul ihram:  Allahu Akbar
– Membaca ta’awudz:  A’udzu billahi minasy-syaithanir rajim
– Membaca Surat Al-Fatihah

4. Takbir Kedua

– Mengangkat tangan dan mengucapkan:  Allahu Akbar
– Membaca shalawat kepada Nabi ﷺ, paling minimal:

Allahumma shalli ‘ala Muhammad

Atau lebih lengkap dengan shalawat Ibrahimiyah:

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shallaita ‘ala Ibrahima wa ‘ala aali Ibrahima innaka hamidum majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa barakta ‘ala Ibrahima wa ‘ala aali Ibrahima innaka hamidum majid.

5. Takbir Ketiga

– Mengangkat tangan dan mengucapkan:  Allahu Akbar
– Membaca doa untuk kebaikan jenazah:

Untuk laki-laki:

Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu.

Artinya: “Ya Allah ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakanlah dia dan maafkanlah dia.”

Untuk perempuan:

Allahummaghfir laha warhamha wa ‘aafiha wa’fu ‘anha.

Artinya: “Ya Allah ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakanlah dia dan maafkanlah dia.”

6. Takbir Keempat

– Mengangkat tangan dan mengucapkan:  Allahu Akbar
– Membaca doa penutup:

Untuk laki-laki:

Allahumma laa tahrimna ajrahu walaa taftinna ba’dahu waghfirlana walahu.

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau haramkan pahala darinya untuk kami dan jangan Engkau timpakan fitnah kepada kami setelahnya; ampunilah kami dan dia.”

Untuk perempuan:

Allahumma laa tahrimna ajraha walaa taftinna ba’daha waghfirlana walahaa.

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau haramkan pahala darinya untuk kami dan jangan Engkau timpakan fitnah kepada kami setelahnya; ampunilah kami dan dia.”

7. Salam

Mengucapkan salam ke kanan (dan boleh ke kiri):

Assalamu’alaikum warahmatullah

Doa Tambahan Setelah Takbir Ketiga (Sesuai Sunnah)

Jika memungkinkan, berikut bacaan doa lengkap sesuai hadis shahih (HR. Muslim No. 963):

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ.

Artinya:
“Ya Allah! Ampunilah dia (jenazah), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari azab), maafkanlah kesalahannya dan tempatkanlah ia di tempat yang mulia (Surga). Luaskan kuburnya; bersihkan ia dengan air, salju dan es; sucikan dari kesalahan sebagaimana Engkau menyucikan pakaian putih dari kotoran; gantikan rumahnya dengan rumah yang lebih baik; keluarga yang lebih baik; pasangan yang lebih baik; masukkan ia ke dalam Surga; lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.”

Catatan:
– Untuk jenazah perempuan, semua kata ganti disesuaikan menjadi bentuk feminin.
– Jika jumlah jenazah lebih dari satu, maka kata ganti diganti menjadi bentuk jamak.

Penutup

Sholat jenazah merupakan ibadah mulia yang menunjukkan solidaritas dan kasih sayang sesama umat Islam dalam menghadapi kematian. Dengan memahami tata cara pelaksanaannya sesuai tuntunan syariat Islam, kita dapat menunaikan kewajiban ini dengan khusyuk dan benar.

Semoga panduan ini bermanfaat serta menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *